Kalian tim feathery/bushy eyebrows atau yang on fleek circa 2014, nih? Kalau aku sih karena rambut alisnya sudah cukup banyak dan agak panjang + susah diatur, lebih memungkinkan bikin feathery/bushy eyebrows. Untuk mencapai tipe alis yang begitu, menggunakan browcara adalah salah satu jalan ninjaku (tentu selain itu juga karena pakai browcara tuh cepet & mudah banget untuk pemalas sepertiku).

Dulu sih aku stick dengan satu browcara kecintaan, tapi sayang banget udah discontinue! Jadinya aku harus cari penggantinya, deh. Nah, akhirnya aku memutuskan untuk cobain browcara dari merk lokal satu ini, nih. Kebetulan waktu itu lagi diskon jadi murah banget, langsung angkut! Padahal baru rilis dan belum ada review-nya, aku iseng-iseng aja coba.

Yup, produknya adalah Squeeze Me Up Browcara dari Emina! Aku pilih shade Ashy karena aku memang sukanya alis yang berwarna gelap dan tidak kecokelatan maupun kemerahan. Baca terus review ini untuk tau performanya, ya!

Price

IDR53,500 untuk 8g.

Where to buy

Packaging

Packaging yang digunakan berbentuk tube dan bersifat elastis/tidak kaku. Ini membuatnya sesuai dengan namanya, yaitu squeeze me up—dapat di-squeeze untuk memaksimalkan penggunaan produk sampai habis. Ukurannya kecil sehingga mudah dibawa-bawa.

Untuk wand aplikatornya sendiri panjang dan kurus dengan bristles yang kecil. Menurutku dua-duanya sangat membantu kemudahan pemakaian. I like it!

Coverage, Longevity & Colour

Coverage yang aku maksud di sini mungkin lebih cocok disebut sebagai pigmentasinya, ya. Pigmen yang diberikan oleh browcara ini menurutku pas banget. Kalau yang alisnya sudah cukup banyak, mungkin try to be -just a little bit- more light handy saat menggunakannya. I mean, warna Ashy ini sendiri juga sudah cukup gelap kan, jadi kalau terlalu “nafsu” makainya, ada potensi jadi terlalu tebal.

Sebenarnya kalau dari pengelihatanku berdasarkan foto di official store mereka, si Ashy ini warnanya lebih muda dari Woody. Tapi tetap saja karena warnanya lebih abu-abu, sementara Woody masih ada tint coklatnya, jadi harus a bit mindful when applying it. Kalau kalian rambut alisnya nggak terlalu tebal seharusnya sih nggak mengalami permasalahan ini! Malahan kemungkinan jumlah liquid yang ketarik di bristles-nya akan terasa kurang buat kalian sehingga harus layer beberapa kali (not like it’s a bad thing).

Poin selanjutnya, hmm, agak susah dinilai dari rambut alisku. Kalau kalian tanya apakah warnanya masih stay? Ya, setelah penggunaan seharian pun warnanya masih ada. Seberapa banyak yang tersisa, apakah banyak yang pudar? Ini susah kujawab, karena kebetulan rambut alisku cukup banyak.

Kalau kalian tanya apakah browcara ini dapat menahan alis agar “jigrak” atau berdiri seharian? Itu juga susah kujawab, karena, sama seperti bulu mataku, alisku itu lurus banget! Sehingga kalau pakai browcara (ya walaupun baru pernah coba 2 merk sih) memang dalam waktu beberapa jam sudah turun lagi, hehehe.

Claims

Thoughts

Aku suka sama browcara ini! Well, it’s my second browcara, jadi aku ga punya banyak pembanding, sih. Kalau dibandingkan dengan browcara-ku yang sebelumnya, memang aku masih lebih suka yang sebelumnya karena bisa memanjangkan rambut alis serta lebih nahan agar alis tetap jigrak/naik (sayangnya sudah discontinue, hiks). Bukan berarti si Emina punya itu kalah/jelek ya, aku rasa aku lebih suka yang dulu karena preferensi aja. Tapi si Emina punya juga dapat bekerja dengan baik dan sesuai kebutuhanku.

Apa tuh yang dimaksud dengan kebutuhanku? Aku perlu browcara yang mudah digunakan—baik secara aplikator maupun tekstur dari produknya, nggak menggumpal, warnanya nggak memiliki tint kecoklatan, dan ringan. Aku juga perlu browcara yang bantu kasih sedikit volume agar alisku nggak kelihatan patchy. Emina browcara shade Ashy ini punya semua aspek itu!

Aku paling suka pakai browcara ini ketika aku sedang buru-buru atau ketika ingin kelihatan kayak nggak pakai makeup tapi tetap on point. Bristles-nya yang kecil bantu banget agar kita bisa mengatur seberapa area rambut yang mau kita aplikasikan produknya. Meskipun gak bisa kasih volume dengan cara memanjangkan rambut alis, tapi warnanya yang cukup gelap bisa kasih kesan seakan-akan alis lebih ber-volume di tempat-tempat yang kita fokuskan pemakaiannya.

Ah, intinya, aku suka experience penggunaan produk ini hingga sekarang dan I have no complaint. Eh, ada deh satu. Aku sedikit menyayangkan rambut alisku nggak bisa jigrak/naik untuk waktu yang lebih lama seperti saat aku menggunakan browcara-ku yang sebelumnya, huhu. It’s not a big minus sih considering aspek-aspek lain dari browcara ini sudah bagus. Good job, Emina!

Suitable for

Seluruh pengguna makeup dengan skin tone apapun. Cocok untuk kalian yang prefer browcara dengan warna abu-abu tanpa tint coklat maupun merah.

Pros

Cons

Overall rating

4.5/5

**link afiliasi
Dengan membeli produk melalui link ini, saya mendapatkan sedikit komisi dan kalian telah membantu saya sebagai creator.

Setelah nge-review hydrating toner dari merk lokal asal Yogyakarta, Mia Glansie, kali ini aku mau review dari brand yang sama lagi, nih. Namun kali ini bukan hydrating toner, melainkan exfoliating. Yup, seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya (bisa baca review Jamboe Teduh Essence Toner di sini), Mia Glansie ini punya 3 toner yang berbeda, loh. Ada 1 hydrating toner dan 2 exfoliating toner. Nah, 2 exfoliating toner ini memang ditujukan untuk 2 tipe kulit yang berbeda, yaitu untuk normal-oily skin serta dry-sensitive skin.

Dulu waktu kecil aku sering banget baca novel terjemahan. Kalian pasti tau deh novel yang aku maksud, yang biasanya ada di toko buku dengan label teen lit maupun chic lit (maaf kalau salah, aku udah agak lupa juga, sih!). Nah, di salah satu novel tersebut, ada satu karakter yang gemar menggunakan parfum milik ibunya ketika akan pergi nge-date sama pasangannya. Salah satu merk yang disebutkan dalam novel tersebut adalah Jo Malone.

Sebagai pemilik kulit kombinasi normal-oily, sebenarnya dulu aku kurang berminat dengan menggunakan face oil dalam skincare routine-ku. Namun, pada suatu hari, aku penasaran dan coba beberapa face oil yang tersedia di pasaran. Beberapa kali coba, sayangnya ga ada face oil yang sangat cocok di kulitku. Bahkan ada salah satu face oil yang malah berkali-kali menyumbat pori-poriku!

Kalian udah pernah cobain berapa banyak acne spot treatment? Kalau aku, jujur aja nih, baru sedikit banget karena dulu saat sering jerawatan belum ada banyak pilihan acne treatment yang terjangkau—jadinya beli yang itu-itu mulu. Belakangan malah aku dikenalin dengan acne treatment products yang berkualitas bagus dan memiliki harga yang terbilang terjangkau. Salah satu produknya adalah dari merk lokal kecintaan kita semua, Zalfa, yaitu Cica Pore Acne Fighter Holy Gel Treatment.

Emang apa sih yang bikin produk ini bagus untukku? Keep on reading to learn more, ya!

Price

IDR95,000 untuk 20g.

Where to buy

Packaging

Squeezing tube berukuran kecil. Ujung/mulut tube tempat keluar isinya itu kecil jadi ga perlu khawatir nge-dispense kebanyakan.

Texture

Gel cream berwarna agak kekuningan. Teksturnya bikin produk ini nggak berasa tebal sehingga dapat digunakan di bawah makeup sekalipun.

sumber: skincarisma.com

Ingredients

Water, Niacinamide, Glyceryl Stearate, Butylene Glycol, Sulfur, Triethylhexanoin, Cetearyl Alcohol, PEG-100 Stearate, Propanediol, Ammonium Polyacryloyldimethyl Taurate, Acacia Senegal Gum, Allantoin, Salicylic Acid, PEG-40 Stearate, 1,2-Hexanediol, Polyacrylamide, Glycerin, C13-14 Isoparaffin, Ceteareth-20, Camellia Sinensis Leaf Extract, Psidium Guajava Leaf Extract, Angelica Gigas Extract, Nelumbo Nucifera Leaf Extract, Caprylhydroxamic Acid, Laureth-7, Centella Asiatica Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Polygonum Cuspidatum Root Extract, Rosmarinus Officinalis (Rosemary) Leaf Extract, Scutellaria Baicalensis Root Extract

Great Ingredient — Comedogenic / Fungal Acne Trigger — Be Aware

Claims

Thoughts

Acne spot treatment yang aku cari adalah yang dapat digunakan di bawah makeup dan efektif dalam mempercepat proses penyembuhan jerawat. Fortunately, dua kualitas tersebut ada di dalam acne treatment milik Zalfa satu ini!

Apabila kalian sedang mencari acne treatment yang bisa dipakai di bawah makeup, aku sarankan cobain produk ini. Acne treatment ini dapat digunakan di bawah makeup karena teksturnya gel-creamy yang mudah diratakan (nggak terasa tebal di kulit) dan nggak meninggalkan bekas atau tekstur. Perlu dicatat, memang nggak bisa langsung ditimpa makeup, ya. Tetap harus biarkan produknya settle dulu di kulit, sama seperti saat kalian menggunakan sunscreen.

Kalau kalian nggak picky akan tekstur dari acne treatment karena nggak pakai makeup, aku tetap merekomendasikan produk ini, sih. Berdasarkan pengalaman ketika aku pakai produk ini, jerawat jadi lebih cepat sembuh. Let’s say biasanya jerawat di kulitku perlu waktu 4-6 hari untuk sembuh, dengan bantuan produk ini bisa jadi 2-4 hari—tergantung tipe & besar jerawatnya. Please don’t expect a miracle acne treatment yang sekali dipake langsung nyembuhin jerawat, ya :”)

Poin tambahan lainnya adalah packaging-nya. Seperti yang sudah aku sebutkan di bagian packaging, aku suka dengan ujung tube-nya yang kecil karena jadi mudah untuk mengontrol seberapa banyak produk yang perlu dikeluarkan. Menurutku kemudahan penggunaan itu penting banget, karena kalau ribet kadang suka bikin males pakainya.

Beberapa klaim mungkin nggak terbukti di aku, tapi di tiap orang hasilnya bisa aja berbeda-beda. Aku harap kalau kalian coba produk ini ternyata cocok, ya!

Suitable for

Seluruh jenis kulit.

Pros

Cons

Overall rating
5/5

DISCLAIMER: I’m not a doctor, chemist, nor an expert. I mark the ingredients as green, yellow, or red based on Skincarisma and/or my own knowledge, and probably biased by my preference. Please also note that some ingredients can be both good and bad depends on your skin type and preference. I tell this product is suitable for people who I THINK would suit it. I do this to make it easier for newbies. Please do your own research too and find which ingredients suit (or don’t work well on-) your skin!

*gifted
Produk diberikan oleh brand, namun hal itu tidak mengubah penilaian saya terhadap produk yang bersangkutan.

**link afiliasi
Dengan membeli produk melalui link ini, saya mendapatkan sedikit komisi dan kalian telah membantu saya sebagai creator.

Kalau aku cuma boleh bawa tiga produk makeup, salah satunya sudah pasti concealer. Kenapa? Karena aku memiliki area bawah mata yang gelap dan beberapa bekas jerawat serta spider veins yang agak mengganggu. Kalau aku nggak pakai concealer, sudah pasti kelihatan kayak zombie :”)

Ketika aku lihat merk lokal Mad for Makeup rilis Spotless Serum Concealer, aku jadi semangat banget pengen cobain! Kebetulan juga saat itu concealer yang kugunakan sebelumnya sudah mau habis. Sebenarnya aku sudah mengincar concealer dari merk lokal lain, namun karena punya Mad baru rilis banget, rada-rada FOMO lah. Mana waktu itu aku kebagian kode diskonnya pula, jadi aku bisa beli produk baru ini dengan harga yang lebih murah. Gimana bisa tahan?!

Sayangnya, aku sempat off dari blogging beberapa bulan ini. Ditambah juga dengan antrian review yang harus diselesaikan sebelum periode hiatusku kemarin, jadinya review untuk concealer ini ketinggalan jauh, deh. Kecuali kalau kalian follow aku di Instagram, mungkin udah tau seberapa aku nge-hype-in concealer ini di story.

Anyway, meskipun agak telat, tapi just in case kalian masih ingin tau review-ku untuk produk ini.. please keep on reading!

Price

IDR129,000 untuk 8g.

Where to buy

PAO

6 bulan.

Packaging

Botol berbentuk kotak berukuran kecil. Paduan warnanya lucu banget, yaitu warna light lime dengan warna beige. Wand-nya agak pendek karena ukuran botolnya yang kecil. Aplikatornya berbentuk doe-foot yang slim dan panjang.

Coverage, Longevity & Colour

Coverage yang diberikan oleh concealer ini termasuk tinggi, lho! Hanya perlu sedikit saja dapat menutup bekas jerawat yang cukup bandel dan juga warna bawah mata yang gelap. Ketahanannya juga sangat baik, digunakan hingga 8 jam pun nggak memudar secara signifikan meskipun jadi kelihatan agak kering dan sedikit patchy (menurutku ini cukup normal sih untuk high coverage concealer). Sementara untuk warna dari shade N2 ini agak sedikit terlalu terang di aku. Mungkin aku lebih cocok dengan shade W2 saat ini.

Texture & Finish

Tekstur dari concealer ini cair, bukan creamy. Tipe concealer yang cair seperti ini biasanya punya coverage agak rendah namun dapat memberi hasil akhir yang natural. Namun concealer Mad satu ini berhasil bikin tekstur ini memiliki high coverage dengan tetap mempertahankan hasil akhir yang natural.

Claims

Yes.

Yes.

Thoughts

Ini adalah concealer lokal pertama yang aku coba dan berhasil! Aku suka banget sama coverage, tekstur, dan hasil akhir yang diberikan oleh concealer ini. Cuma sayangnya warna N2 ini ternyata sedikit terang untukku, sehingga kalau kebanyakan pakai saat spot concealing bisa jadi kelihatan belang. Karena warnanya yang agak off di aku, aku selalu pakai concealer ini dalam jumlah yang sangat sedikit. Selain karena warnanya yang sedikit berbeda dari warna kulitku, memang pakai sedikit aja, concealer ini sudah mampu menutupi bekas jerawat dan area bawah mata yang gelap, kok.

Aku rasa concealer ini bakal disukai oleh banyak orang karena hasil akhirnya yang natural dan tetap memberikan coverage yang tinggi. Mungkin satu hal yang nggak bisa diterima banyak orang adalah ukuran wand-nya yang pendek. Aku pribadi sih nggak masalah, namun nggak jarang aku baca review orang punya preferensi wand yang panjang untuk mempermudah penggunaan.

Oh ya, meskipun memiliki 9 shades, menurutku jumlah tersebut masih kurang. Don’t get me wrong, I appreciate it! Namun, mengingat produk ini adalah high coverage concealer, maka orang seharusnya bisa memilih shade yang persis sama dengan warna kulitnya. Dan warna kulit di Indonesia sangat beragam, jadi aku rasa pengembangan jumlah shade akan jadi hal yang bagus bagi Mad for Makeup.

Aku sangat merekomendasikan concealer ini! Harganya pun menurutku sangat bersahabat untuk kualitas yang oke banget. Plus, tambahan kandungan skincare di dalamnya—walaupun we can’t rely on it—adalah nilai plus juga bagi concealer satu ini.

Suitable for

Seluruh jenis kulit. Cocok bagi kalian yang memiliki banyak jerawat dan bekasnya yang ingin ditutupi. Warna N2 cocok untuk kulit light medium dengan neutral undertone.

Pros

Cons

Overall rating

5/5

**link afiliasi
Dengan membeli produk melalui link ini, saya mendapatkan sedikit komisi dan kalian telah membantu saya sebagai creator.

Aku ngerti kenapa banyak orang takut untuk cobain retinol. Alasan utamanya karena takut retinol mengiritasi kulit dan bikin jadi kering banget. Padahal kalau baca hasil yang bisa dikasih dari penggunaan retinol tuh auto mupeng, kan?!

Saran yang bisa aku kasih adalah bikin skincare routine yang baik dulu. Kalau fondasi untuk menghidrasi kulit udah bagus, ga usah ragu untuk pakai retinol! Tentunya pakai dari persentase rendah terlebih dahulu, atau bisa cari retinol yang emang formula serta kandungannya sudah disesuaikan untuk pemula sekalipun.

Kali ini aku mau ngenalin salah satu serum retinol dari produk lokal kecintaan, ElsheSkin, yang bisa dipakai untuk para pemula retinol. Produknya adalah Active Rejuvenating Night Serum. Kenapa bisa cocok untuk pemula? Baca terus untuk tau, ya!

Price

IDR240,000 untuk 20ml.

Where to buy

Packaging

Botol pipet berbahan kaca dengan desain khas ElsheSkin.

Texture

Cair, nggak lengket, dan cepat menyerap! Tekstur cair di sini lebih cenderung ke milky gitu instead of watery.

source: skincarisma.com

Ingredients

Aqua, Niacinamide, Pentylene Glycol, Propanediol, Glycerin, Cichorium Intybus (Chicory) Root Oligosaccharides, Tetradecyl Aminobutyroylvalylaminobutyric Urea Trifluoroacetate, Magnesium Chloride, Dipeptide Diaminobutyroyl Benzylamide Diacetate, Acetyl Hexapeptide-8, Caprylyl Glycol, Caesalpinia Spinosa Gum, Sodium Benzoate, Gluconolactone, Calcium Gluconate, Lecithin, Polysorbate 20, Retinol, Ethylhexylglycerin, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Xanthan Gum, Disodium EDTA, Hyaluronic Acid, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract

Great Ingredient — Comedogenic / Fungal Acne Trigger — Be Aware

Claims

Thoughts

Nggak banyak produk retinol yang pernah aku coba, jadi sebenarnya agak susah juga buatku membandingkan serum ini dengan produk berbahan retinol lainnya. Terlepas dari perbandingan serum retinol dengan yang lainnya, emang yang satu ini terasa menghidrasi, ringan, dan minim iritasi. So I like it!

Retinol yang digunakan dalam produk ini adalah encapsulated retinol yang berarti sifatnya lebih stabil dan cara bekerjanya lebih perlahan sehingga akan terasa lebih lembut di kulit. Untuk persentase retinolnya ada di angka 1%, dan itu bukan angka yang kecil. Namun, ketika aku cari tau mengenai kandungan-kandungannya, ternyata memang banyak ada bahan yang sifatnya menghidrasi. Hidrasi di sini berperan penting dalam membuat kulit jadi gak mudah teriritasi, and that’s why—selain karena retinol yang digunakan adalah the encapsulated one—aku berkesimpulan serum retinol ini dapat digunakan bahkan bagi pemula sekalipun.

Hingga review ini diunggah, hasil yang aku dapatkan memang belum terlalu banyak, namun aku sudah melihat beberapa perubahan pada kulitku. Perubahan tersebut antara lain kulit jadi lebih firm & plump, terhidrasi dengan baik, dan kemerahan serta hiperpigmentasi di wajahku terlihat sedikit demi sedikit mereda. Tentunya ini dibantu dengan skincare lain yang kugunakan dan harus rajin pakainya! Aku yakin dalam beberapa bulan perubahannya akan lebih signifikan. Akan aku update melalui Instagram story, jadi jangan lupa follow Instagram-ku, ya!

Aku rasa hasil yang diberikan oleh produk ini akan makin signifikan terasa bagi kalian yang memang sudah dealing dengan banyak signs of aging. I mean, buatku yang belum terlalu banyak tanda-tanda penuaan aja udah terasa ada bedanya, ya kan :D

Oh ya, aku mau bahas sedikit mengenai purging karena pasti banyak yang tanya tentang hal ini. Di kulitku sih penggunaan serum retinol ini nggak ada masa-masa purging yang berarti. Hanya di awal penggunaan memang aku sedang ada 2-3 spots yang sepertinya akan tumbuh menjadi jerawat. Setelah aku gunakan produk ini sekitar dua kali, akhirnya jerawatnya muncul dan nggak butuh waktu lama hingga akhirnya sembuh. Untuk kalian yang acne-prone, MUNGKIN produk ini akan kasih efek purging yang lebih lama/banyak. Bisa coba cek review dari reviewer lain yang emang kulitnya acne-prone, ya.

Overall, menurutku produk ini recommended banget terutama bagi kalian yang baru mulai pakai produk retinol! Begitu pula untuk kalian para pemilik kulit sensitif yang takut pakai retinol. Plus the fact bahwa produk ini adalah produk lokal, aku jadi makin suka dan merasa kalian harus cobain serum retinol satu ini! Dan jangan lupa pakai sunscreen keesokan harinya, ya!

Suitable for

Seluruh jenis kulit!

Pros

Cons

Overall rating

5/5

DISCLAIMER: I’m not a doctor, chemist, nor an expert. I mark the ingredients as green, yellow, or red based on Skincarisma and/or my own knowledge, and probably biased by my preference. Please also note that some ingredients can be both good and bad depends on your skin type and preference. I tell this product is suitable for people who I THINK would suit it. I do this to make it easier for newbies. Please do your own research too and find which ingredients suit (or don’t work well on-) your skin!

*gifted
Produk diberikan oleh brand, namun hal itu tidak mengubah penilaian saya terhadap produk yang bersangkutan.

**link afiliasi
Dengan membeli produk melalui link ini, saya mendapatkan sedikit komisi dan kalian telah membantu saya sebagai creator.