REVIEW Bali Alus Face and Body Mask - Green Tea (BAHASA INDONESIA)

by - February 29, 2020

Setiap kali aku pulang ke Bali, pasti rasanya penasaran untuk ngeliat produk-produk skincare lokal Bali, meskipun di e-commerce juga sudah ada, hahaha. Ada rasa senang tersendiri setiap kali ngeliat produknya in real life, dan rasa impulsif untuk beli jadi lebih kuat. And that, my friend, is the reason I bought this product. Padahal nggak perlu dan nggak pernah masuk wish list, tetep aja impulsif beli. Produknya adalah Bali Alus Face and Body Mask varian Green Tea. Sebelumnya aku sudah pernah coba varian milk, namun kalau ngga salah aku kurang suka varian satu itu. Aku kurang suka aromanya dan maskernya kering banget. Mari berharap varian satu ini lebih berhasil di wajahku!

Price
IDR27,000 - 29,000 untuk 100g.

Packaging
Dikemas dalam plastik. Agak susah mendeskripsikan bentuk packaging-nya, hehe. Intinya, ketika belum dibuka bentuk packaging ini sebenarnya bagus karena nggak besar untuk isi yang banyak. Namun, kalau sudah dibuka lebih enak dipindah ke wadah lain, kalau nggak dipindah jadi berantakan banget.

Scent
Aromanya mint, nggak tercium aroma green tea sama sekali.

Texture
Masker bubuk seperti ini bisa kita olah sendiri untuk mendapatkan konsistensi yang kita suka. Aku secara pribadi lebih suka membuat masker ini jadi agak cair ketimbang kental. Ada butiran-butiran scrub yang kecil-kecil dan tidak terlalu harsh, namun jumlahnya banyak. Karena masker wash-off ini mengandung kaolin, maka akan mengering seperti clay mask biasanya.

Ingredients
Camellia Sinensis Seed Extract, Vigna Radiata (Mung Bean) Seed Extract, Kaolin, Cocos Nucifera (Coconut) Fruit Extract, Olea Europaea (Olive) Leaf Extract

Great IngredientComedogenic / Fungal Acne TriggerBe Aware

Claims
Mengandung antioksidan yang dapat membantu menipiskan flek-flek pada kulit ~ can’t tell, tapi memang benar kalau mengandung antioksidan
Melembutkan kulit ~ yes
Membuat kulit tampak lebih cerah ~ can’t tell
Menjaga kesehatan kulit ~ yes

Result
Aku nggak berekspektasi apa-apa terhadap produk ini. Tapi, dari pertama aku pakai, kok ternyata bagus ya? Kebetulan ketika aku pertama kali pakai masker ini kulitku sedang agak beruntusan, sepertinya karena saat itu double cleansing-nya kurang baik. Setelah bilas, teksturnya berkurang banget dan kemerahannya juga jadi lebih kalem. Masuk akal masker ini dapat bantu tekstur (yang outward) karena ada kandungan kaolin serta ada butiran-butiran scrub. Ability-nya dalam mengurangi kemerahan sih yang jadi nilai plus lagi untukku, meskipun mengurangi kemerahannya temporary. Selain itu, masker ini nggak bikin kulit super kering dan ketarik setelah dibilas. Penggunaan skincare setelah menggunakan masker ini juga jadi terasa lebih nyaman dan mudah diratakan.

Aromanya cukup bikin kaget, karena malah aroma mint dan bukannya green tea. Bahkan rasanya nggak ada aroma green tea-nya sama sekali! Entah kenapa, setelah tau aromanya mint gitu, aku jadi kepikiran apakah masker ini jatuhnya jadi mirip Lush Mask of Magnaminty? Karena secara visual terlihat mirip, dan wanginya mint. Karena aku belum pernah coba punya Lush, jadi aku nggak bisa bilang kalau mereka beneran mirip atau nggak.

Varian ini, apabila dibandingkan dengan varian milk, bagus banget dan nyaman dipakai karena nggak crusty saat maskernya mulai kering. Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa di beberapa bagian kulit yang sensitif atau mungkin over-exfoliated, masker ini agak menusuk atau bikin perih. Kalau pengalamanku, masker ini pernah perih di area atas bibir, yang memang merupakan salah satu bagian kulit wajahku yang paling sensitif, dan di area tulang pipi. Perihnya nggak parah sih, dan nggak dalam waktu lama juga. Jadi aku nggak begitu masalah akan hal tersebut.

Seperti yang aku tulis di atas, ada scrub dalam jumlah yang cukup banyak di varian ini. Sebenarnya scrub-nya nggak sakit, bahkan untuk aku yang biasanya nggak suka sama physical exfoliator. Namun karena jumlahnya yang banyak, lumayan terasa sih di kulit wajah. Maka dari itu aku mengakali dengan cara saat membasuh muka, aku nggak menggosok keras wajahku, tanganku aku buat ‘ngambang,’ dan pakai banyak air.

Bahan-bahan yang digunakan masker ini semua ‘natural’ yah. Setelah melakukan research kecil, ternyata manfaat dari bahan-bahan yang digunakan bagus-bagus banget! Manfaat dari bahan-bahan ini mainly sebagai antioksidan. Green tea seed extract yang terletak di urutan pertama dapat berguna sebagai humectant loh, mungkin itu alasan kenapa kalau pakai masker ini kulit nggak kering kerontang. Mung bean atau kacang hijau yang digunakan juga bagus sebagai anti-inflammatory (cmiiw).

Ini berarti klaim bahwa masker ini dapat menjaga kesehatan kulit itu benar adanya, ya. Sayangnya aku belum melihat kalau masker ini dapat membantu menipiskan flek-flek pada kulit, mungkin kalau pakainya lebih rajin bisa ada hasilnya, ya. Untuk klaim mencerahkan kulit, hmm, aku nggak tau sih apa benar bisa atau nggak, karena dari yang aku baca sih bahan-bahan yang digunakan ini nggak ada yang fungsi utamanya untuk mencerahkan. Kalau mau dilogikakan, mungkin karena kulit menjadi lebih sehat maka kulit jadi less dull :D

Pros
+ dapat membantu mengurangi tekstur di wajah
+ bahan-bahan yang menarik dan full of anitoxidants
+ tidak membuat kulit sangat kering
+ temporarily mengurangi kemerahan
+ produk lokal
+ membuat skincare selanjutnya jadi mudah diratakan dan nyaman digunakan
+ harganya terjangkau
+ travel-friendly, bisa dimasukkan ke jar dalam jumlah yang sekiranya diperlukan dan tidak takut tumpah

Cons
- jumlah scrub yang banyak sehingga terasa agak harsh kalau nggak dibilas dengan pelan-pelan
- masker bubuk cukup repot karena harus dicampur air lagi, tapi ini hanya preferensiku aja ya

Overall rating

4.5/5

PR & collab friendly, please contact me through e-mail or Instagram DM

You May Also Like

0 comments